Gempa bumi berkekuatan 7,1 skala Richter melanda wilayah Tibet di Tiongkok barat dekat perbatasan dengan Nepal pada hari Selasa, menewaskan puluhan orang, menurut Survei Geologi AS.
Gempa bumi dengan kedalaman 6,2 mil melanda Kabupaten Tingri di Tibet tepat setelah jam 9 pagi, menurut media pemerintah Tiongkok. Kantor berita negara Xinhua mengatakan sedikitnya 32 orang tewas.
Televisi pemerintah Tiongkok melaporkan bahwa lebih dari 1.000 rumah runtuh di Kabupaten Dingri.
Beberapa gempa susulan terasa di wilayah tersebut, termasuk Nepal.
Kota yang paling dekat dengan pusat gempa adalah Shigatse, kota terbesar kedua di Tibet, dengan populasi 640.000 jiwa.
Wilayah Himalaya rentan terhadap gempa bumi kuat. Pada tahun 2015, gempa berkekuatan 7,8 skala Richter melanda Nepal dan menewaskan hampir 9.000 orang. Di ibu kota Nepal, Kathmandu, warga bergegas keluar rumah pada pagi hari ketika gempa mengguncang bangunan.
“Tergantung pada besarnya gempa, mungkin ada beberapa kerusakan di daerah pegunungan di Nepal timur,” kata Lok Bijaya Adhikari, ahli seismologi senior di Pusat Penelitian dan Pemantauan Gempa Bumi Nasional Nepal.
Sebagian besar penduduk dari daerah pegunungan tinggi Nepal seperti Everest, Makalu, Rolwarim dan Kanchenjunga telah bermigrasi ke daerah dataran rendah untuk menghindari dinginnya musim dingin yang keras.
“Meskipun sebagian besar orang bermigrasi ke daerah yang lebih rendah selama musim dingin, beberapa masih tetap tinggal,” kata Ang Tshering Sherpa, mantan presiden Asosiasi Pendaki Gunung Nepal. “Selalu ada risiko longsoran salju dan semburan danau glasial yang menyebabkan banjir setelah gempa bumi.”
Wang Berry Penelitian yang disumbangkan.