Kantor media pemerintah Gaza mengatakan pada hari Kamis bahwa pasukan Israel melancarkan 34 serangan udara dalam 24 jam terakhir, menewaskan 71 orang, termasuk kepala pasukan polisi di daerah kantong tersebut dan wakilnya.
Serangan Israel dilaporkan terjadi di wilayah kantong yang terkepung, termasuk zona kemanusiaan Mawasi dan kamp pengungsi Jabaliya di utara Gaza, yang telah dibom beberapa kali dalam beberapa hari terakhir.
Lingkungan Remal dan Shujayeh di Kota Gaza dan kota Zaweda di tengah koridor Gaza juga diserang sehingga menimbulkan korban jiwa dari warga Palestina.
Filippo Lazzarini, kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), mengatakan serangan mematikan Israel terhadap kamp pengungsi Mawasi di Gaza selatan adalah tanda berakhirnya perang.
“Awal tahun ini, kami menerima laporan adanya serangan lain di Mawasi yang menewaskan puluhan orang, mengingatkan kami sekali lagi bahwa tidak ada zona kemanusiaan apalagi zona aman. [in Gaza]”katanya. “Setiap hari tanpa gencatan senjata akan membawa lebih banyak tragedi.”
Ketika ditanya tentang jumlah korban tewas yang dilaporkan pada hari Kamis, seorang juru bicara militer Israel mengatakan bahwa tentaranya mengikuti hukum internasional dalam melancarkan perang melawan Gaza dan mengambil “tindakan pencegahan untuk mengurangi kerugian sipil.”
Di antara mereka yang terbunuh pada hari Kamis adalah jurnalis foto Hassan al-Qishaoui. Sejak 7 Oktober 2023, setidaknya 217 jurnalis dan pekerja media tewas di Gaza.